Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 10:55:02【Sehat】666 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(8)
Sebelumnya: Kemarin, arahan Prabowo soal LPDP hingga mikroplastik dalam hujan
Selanjutnya: MU diimbangi Nottingham Forest 2
Artikel Terkait
- Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah
- 35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga
- Waspada cuaca panas, ini cara menjaga tubuh tetap sehat
- Ingin gula darah stabil? Ini cara mengolah nasi putih agar tetap sehat
- Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun
- KBRI Phnom Penh bantu 97 WNI yang ditangkap polisi Kamboja
- Produk olahan rempah Indonesia dilirik pasar Timur Tengah dan Afrika
- BKSDA Sampit lepas liarkan lutung diduga korban tabrak lari
- Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025
- DPRD Kendari
Resep Populer
Rekomendasi

Apa itu perayaan Diwali yang disebut dengan Festival Cahaya?

Aktris Diane Keaton mengidap pneumonia bakterial jelang wafat

35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga

Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG

Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura

Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan

Menko Polkam: Negara kondusif selama setahun kepemimpinan Prabowo

Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto